Bahasa dan Penggolongannya

Language Clip Art

Apa itu bahasa?

Menurut Wikipedia, bahasa (dari bahasa Sanskerta भाषा, bhāṣā) adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik. Bahasa sendiri mencakupi beberapa aspek, seperti pengucapan, tulisan, hingga isyarat.

Sama seperti halnya taksonomi biologi pada makhluk hidup, bahasa juga digolongkan ke dalam rumpun-rumpun tertentu. Penggolongan ini berdasarkan karakteristik bahasa-bahasa tersebut. Seringkali, beberapa bahasa dari satu rumpun tertentu memiliki banyak kosakata yang sama (contohnya bahasa Jerman dengan bahasa Belanda, bahasa Indonesia dengan bahasa Melayu, bahasa Korea dengan bahasa Mandarin, dsb.) walaupun mungkin berbeda cara pengucapan atau penulisan.

Rumpun Bahasa

Menurut Ethnologue.com, rumpun-rumpun bahasa terbesar adalah:

  1. Niger-Kordofania (1489 bahasa)
  2. Austronesia (1262 bahasa)
  3. Trans-Nugini (552 bahasa) (dipertentangkan)
  4. Indo-Eropa (443 bahasa)
  5. Afro-Asiatik (372 bahasa)
  6. Sino-Tibet (365 bahasa)
  7. Australia (258 bahasa) (dipertentangkan)
  8. Nilo-Sahara (199 bahasa)
  9. Oto-Manguea (172 bahasa)
  10. Austro-Asiatik (168 bahasa)
  11. Sepik-Ramu (104 bahasa) (dipertentangkan)
  12. Dravida (75 bahasa)
  13. Tai-Kadai (70 bahasa)
  14. Tupi (70 bahasa)

Selain itu ada pula beberapa rumpun bahasa lain yang tidak disenarikan dalam daftar Ethnologue ini:

Kategorisasi rumpun-rumpun bahasa ini memang masih dipertentangkan sehingga mungkin tidak ikut disenaraikan.

Rumpun Austronesia

Peta penyebaran bahasa Austronesia
Peta penyebaran bahasa Austronesia

Sebagian besar bahasa-bahasa Austronesia ada di Indonesia dan Taiwan. Adapun rumpun bahasa Austronesia dikelompokkan lagi menjadi 4 keluarga bahasa:

  1. Bahasa-bahasa Melayu-Indonesia
  2. Bahasa-bahasa Polinesia
  3. Bahasa-bahasa Mikronesia
  4. Bahasa-bahasa Melanesia

Adapun untuk bahasa-bahasa Melayu-Indonesia dikelompokkan menjadi 16 sub-keluarga, yaitu:

  1. Bahasa-bahasa Filipina
  2. Bahasa-bahasa Jawa-Sunda
  3. Bahasa-bahasa Sumatera
  4. dsb.

Bahasa-bahasa dari rumpun Austronesia dengan jumlah penutur terbanyak antara lain:

  1. Bahasa Jawa
  2. Bahasa Melayu
    • Bahasa Indonesia
  3. Bahasa Sunda
  4. Bahasa Tagalog
  5. Bahasa Batak

Ciri-ciri bahasa-bahasa dalam rumpun Austronesia antara lain:

  1. Ada kata dasar yang bisa diperluas dengan cara pengimbuhan, penggandaan dan pemajmukan.
  2. Bentuk asal kata dasar tidak boleh diubah.
  3. Pertalian kata (aneksi) dapat dilakukan.
  4. Membedakan konsep “kita” dan “kami”.
  5. Tidak membedakan gender/jenis kelamin.
  6. Banyak kalimat tidak memerlukan kata kerja (adverb).
  7. Pernyataan jamak tidak jelas.
  8. Konsep waktu tidak jelas.
  9. Ada bentuk kata ganda.
  10. Ada sistem tata bahasa yang tersusun.

Beberapa kosakata dalam rumpun Austronesia diimpor dari rumpun Indo-Eropa, contoh:

  1. Dwi (द्वि) dari bahasa Sanskerta
    • Dua (bahasa Indonesia, Melayu, Sunda, Bali, Batak, Bugis)
    • Duo (bahasa Minangkabau)
    • Dalawá (bahasa Tagalog)
    • Duwa (bahasa Aceh)
    • Dhua (bahasa Madura)
    • dsb.
  2. Deva (देव) dari bahasa Sanskerta/Pali
    • Dewa (bahasa Indonesia, bahasa Jawa, dsb.)
    • Dewata (bahasa Melayu)
    • Debata (bahasa Batak)
    • dsb.
  3. System dari bahasa Inggris
    • Sistem (bahasa Indonesia, Melayu, dsb.)

Rumpun Indo-Eropa

peta bahasa Indo-Eropa
Peta persebaran bahasa-bahasa Indo-Eropa

Rumpun bahasa Indo-Eropa atau India-Eropa adalah kelompok bahasa-bahasa berkerabat dengan banyak penutur terbesar di seluruh dunia. Ada ratusan bahasa yang masih dituturkan yang termasuk dalam rumpun bahasa ini. Banyak bahasa anggota rumpun ini yang memiliki sejarah tertulis sangat panjang (kedua tertua setelah rumpun bahasa Afroasiatik) sehingga kajiannya relatif eksak dan perbandingan bahasa dapat dilakukan lebih cermat. Kurang lebih separuh dari 6 miliar jiwa penduduk bumi berbahasa ibu dari salah satu rumpun bahasa ini.

Bahasa-bahasa Indo-Eropa mencakup delapan keluarga bahasa yang mudah ditilik perbedaan maupun kemiripannya. Mereka adalah keluarga bahasa Indo-Iran, Armenia, Helenik, Albania, Italik, Keltik, Germanik, dan Balto-Slavik. Selain itu terdapat keluarga bahasa bahasa Anatolia, Tokharia, dan bahasa Proto-Indo-Eropa (hipotetik) yang telah punah.

Bahasa-bahasa dari rumpun Indo-Eropa dengan jumlah penutur terbanyak antara lain:

  1. Bahasa Spanyol
  2. Bahasa Inggris
  3. Bahasa Hindi
  4. Bahasa Portugis
  5. Bahasa Rusia
  6. Bahasa Jerman

Banyak kosakata-kosakata dari berbagai bahasa bukan Indo-Eropa yang diimpor dari bahasa Indo-Eropa, terutama dari bahasa Inggris, Sanskerta, dan Latin.

Rumpun Sino-Tibet

bahasa Sino Tibet
Peta persebaran bahasa-bahasa Sino-Tibet

Rumpun bahasa Sino-Tibet merupakan sebuah rumpun bahasa hipotetis yang beranggotakan sekitar 250 bahasa dan dipertuturkan di Asia Timur. Secara absolut jumlah penutur bahasa-bahasa ini, adalah kedua setelah bahasa-bahasa Indo-Eropa. Bahasa-bahasa ini cenderung merupakan bahasa nada.

Rumpun bahasa Sino-Tibet dibedakan menjadi 2 keluarga bahasa, antara lain:

  • Bahasa-bahasa Tionghoa
    1. Bahasa Mandarin
    2. Bahasa Hokkian
    3. Bahasa Hakka
    4. Bahasa Kanton
  • Keluarga bahasa Tibeto-Burma
    1. Bahasa Tibet
    2. Bahasa Nepal
    3. Bahasa Myanmar

Adapun yang membedakan antara bahasa-bahasa Tionghoa dengan Tibeto-Burma adalah penulisan. Bahasa-bahasa Tionghoa menggunakan hanzi sebagai aksara, sedangkan bahasa Tibeto-Burma memiliki aksara tersendiri.

Banyak orang menganggap bahwa bahasa Vietnam, Korea, dan Jepang termasuk ke dalam rumpun ini. Padahal, bahasa Vietnam digolongkan ke dalam keluarga bahasa Mon-Khmer, dari rumpun bahasa Austro-Asiatik walaupun sejarahnya dulu bahasa Vietnam menggunakan hanzi. Sedangkan bahasa Korea dan Jepang terkadang dianggap bahasa isolat atau digolongkan ke dalam rumpun bahasa Tai-Kadai/Altaik.

Penulis: Danu Dewa

Javanese Kaifengese. Saya menulis hal-hal yang saya sukai.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.